gegap gempita suara terompet, kembang api yang berpendaran mencerahkan langit. hingar-bingar pagelaran musik di hotel berbintang. dan keriuhan ucapan tahun baru via sms, blog dan banner di setiap depan perkantoran.
semua berpesta. suara denting gelas bersulang, menenggak kahlua. semua menikmatinya. meluapkan kegembiraan. sampai puncak.
sebenarnya sedang merayakan apa? kesuksesan?
bisa jadi. kalau mereka mengukurnya dengan keberhasilan melampaui target yang di tetapkan yang minimal delapan: punya kantor/usaha sendiri, memiliki honda jazz warna putih, berumah di panakukang residence di tengah kota.
namun di luar, makin banyak anak-anak yang terbata-bata mengeja kata. banyak ibu-ibu rumah tangga yang masih takut mencolokkan selang gas ke kompornya dan memilih mengantrikan jerigen-jerigen yang dinomori sampai tiga digit.
banyak teman-teman saya yang masih sibuk wawancara kerja sampai berbusa-busa. lebih ke sana lagi, hutan makin habis, bolongnya ozone makin menganga, laut makin tercemar racun. koruptor? maling?
tahun ini, seperti tahun lalu, aku tak membuat resolusi. bukan tak punya target atau harapan. aku cuman tak siap kecewa saja.
terlalu jauh menurutku, aku hanya ingin bisa membaca buku sehari satu. dan orang di sampingku men senyumi ku.
Kamis, 25 Desember 2008
tahun ini, seperti tahun lalu, aku tak membuat resolusi
Langganan:
Comment Feed (RSS)





|